Arsip Bulanan: Juli 2021

Karier Seorang Evan Dimas Pemain Timnas Indonesia

 

Siapa lagi yang kenal dengan salah satu pemain timnas yang berjaya ini, Ya benar Evan Dimas. Sering di turun kan menjadi pemain utama pada kesebelasan Timnas Indonesia, Evan Dimas sering menjadi Capten di squad nya. Karena dia adalah pemain yang cukup dingin dan bisa memberi arahan kepada satu team nya saat bertanding.

Pemain dengan kelahiran Surabaya ini sangat mahir dalam mengatur atau membangun sebuah serangan, Evan Dimas pernah membawa Timnas Indonesia menjuari kompetisi AFF U-19 pada saat tahun 2013. Dengan agresif menunjukan permainan dan serangan yang sangat berbahaya, Evan Dimas dan kawan kawan dapat mengalah Vietnam di partai final.

Saat ini Evan Dimas telah berusia 26tahun, Dan saat ini Evan Dimas sedang memperkuat Tim Persija Jakarta (LIGA 1). Evan Dimas selalu bermain sebagai Gelandang, Dan tugas Evan Dimas ialah mengatur serangan, Dan itu dilakukan dengan baik oleh Evan Dimas.

Jauh sebelum menjadi pemain bola, Evan Dimas sudah melewati yang nama nya hidup susah, Itu di bukti kan saat ia sangat berkerja keras untuk mencari uang dan membeli sepasang sepatu bola. Dan ayah seorang Evan Dimas hanya sebuah pedagang sayur yang hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

Meski begitu, Evan Dimas selalu bertekad mengejar mimpi nya menjadi seorang pemain sepak bola. Evan Dimas bahkan pernah merengek untuk dimasukan ke dalam sekolah sepak bola (SSB) ketika saat masih duduk di bangku kelas 4 SD. Tak tega melihat anak nya yang ingin mengejar mimpi, Sang ibu pun memasukan nya kedalam sekolah sepak bola (SSB).

Usaha Evan Dimas sekarang sudah berhasil dan telah membangga kan kedua orang tua nya. Sayang nya Evan Dimas gagal bermain di Eropa, Ada banyak tawaran untuk Evan Dimas bermain di Eropa. Seperti dari RCD Espanyol B yang sangat tertarik menggunakan Jasa Evan Dimas di team nya. Evan Dimas di berikan kesempatan berlatih di sana untuk melihat sampai mana kemampuan nya dalam mengolah si bola. Dan Evan Dimas di pulang kan kembali ke Indonesia untuk kembali membelah team Bhanyangkara FC. Dan hasil nya sangat memuaskan, Ia mampu membawa Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 saat musim 2017.

Ketegangan Perselisihan antar Valentino Rossi dengan Marco Lucchinelli

Pembalap legendaris yakni Valentino Rossi kembali menuai kritikan yang sangat pedas dari Marco Lucchinelli, pasalnya Lucchinelli mengatakan bahwa rossi sudah tua dan memble hingga dapat di salip rider lainnya dengan mudah. Sang juara MotoGP tahun 1981 menyebut pembalap Petronas tersebut sudahlah tidak bertaring lagi, bisa dikatakan Rossi sudah mulai tumpul sehingga insting pembalapnya juga menurun dan hal ini lah yang dikiritk oleh Lucchinelli.

Lantas kritikan tersebut di respon Negatif juga oleh sang pembalap juara dunia sebanyak 8x tersebut, VR46 itu pun mengatakan bahwa sosok Lucchinelli ini sebagai penjilat dann sok sokan hipokrit dan hanya ingin sekedar mencari sensasi saja. Rossi sendiri merasa sangat disayangkan dengan kritikan yang dilontarkan oleh Lucchinelli, padahal diketahu sang Lucchinelli sangat dekat dan akrab terhadap ayah dari Rossi yakni Graziano Rossi.

Setelah lama tidak tampak Marco Lucchinelli kembali muncul dan mengkritik pria yang kerap di juliki The Doctor tersebut, pria berusia 67 tahun tersebut mengatakan Valentino sudah sulit bersaing di MotoGP 2021-2022 nanti.

Ketika saya mengatakan untuk ia berhenti saja dalam berkarir di ajang MotoGP, itu bukanlah suatu kesan jahat atau membenci sosok Rossi, tentu itu demi kebaikannya karena saya memiliki hubungan khusus dan baik antar dia dan keluarganya. Terelebih lagi saya adalah teman dekat ayahnya,” ungkapan sosok Lucchinelli kepada GPOne.

Untuk yang saya lihat dahulu dan jika dibandingkan dengan sosok yang sama membuat saya cukup bersedih, dimana ia dahulu bisa membuat keajaiban dan menghibur semua penonton kini harus menyaksikan dia terus tertinggal di belakang. Bukan salah motornya melainkan usia dia yang sudah patut untuk berhenti, karena rider lain menggunakan motor yang sama namun masih bisa berada di depan.” Sambung Lucchinelli.

Hal ini juga disampaikan bahwa inilah pemicu naiknya nama pembalap muda dan membuatnya terlihat sangat oke, karena ia berhasil menyalip juara 8x MotoGP tersebut karena bukan pembalap baru yang bagus namun hanya saja Valentino yang melambat.

Selangkah Lagi Untuk Cristiano Ronaldo Agar Bisa Menjadi Top Skor Piala Eropa 2020, Apa Saja Syaratnya?

Saat ini CR7 atau Cristiano Ronaldo sudah berapa di puncak kejayaan untuk meraih penghargaan top skor dalam turnamen Piala Eropa 2020, saat ini Ronaldo sudah mengantongi sebanyak 5 gol yang merupakan gol terbanyak yang dimiliki pemain saat ini. Sebenarnya penyerang asal Republik Ceko yaitu Partik Schick juga memiliki jumlah gol yang sama yaitu 5 gol, namun menurut Federasi Sepakbola Eropa yaitu UEFA sendiri jika ada 2 pemain yang memiliki jumlah gol yang sama maka akan dilihat dari jumlah Assists yang dimiliki.

Dalam hal ini Ronaldo lah yang memiliki Assists sebanyak 1 dibandingkan dengan Patrik yang gagal dalam meraih 1 buah assists, hal ini membuat nama Ronaldo masih di atas puncak untuk meraih penghargaan Top Skor tersebut. Namun jika ada 2 pemain yang memiliki jumlah gol dan assists yang sama maka keputusan akan dilihat dari jumlah waktu bermain, semakin sedikit waktu bermain sang pengoleksi gol dan assists maka ialah yang akan keluar menjadi sang pemenang penghargaan.

Karena waktu bermain Cristiano Ronaldo sudah berhenti kala dalam pertandingan 16 besar Portugal harus kalah saat melawan Belgium, hal ini bisa dimanfaatkan oleh pemain lainnya untuk memotong jumlah gol yang dimiliki oleh CR7 tersebut. Karena bisa dikatakan bahwa pemain lainnya masih memiliki waktu untuk bermain dan bisa menciptakan gol baru seperti halnya Harry kane, Raheem Sterling, dan Kasper Dolberg. Diketahui dari masing-masing kandidat pemain tersebut sudah berhasil mengemas 3 buah gol dan tentunya hal ini berpotensi dalam mengalahkan Cris, terlebih lagi penyerang asal Denmark yakni Kasper Dolberg yang memiliki potensi sangat tinggi dalam mengalahkan RocketRonaldo.

Kasper Dolberg sendiri baru bermain pada semi final dan final (jika lolos) maka akumulasi waktu bermainnya hanya sekitar 339 menit, waktu bermain tersebut tentu lebih sedikit dibandinkan CR7 yang sudah bermain 4 babak dengan total jumlah waktu yakni 360 menit. Jika dalam 2 pertandingan kedepan Kasper Dolberg bisa menciptakan 2 buah gol dan 1 buah assists saja, makan ia pantas keluar menjadi pemain dengan Top Skor dalam Piala Eropa 2020 tersebut.

Hal ini tentu berbeda dengan kandidat Top Skor lainnya yakni Harry kane (409 menit) dan Raheem Sterling (403 menit), hal ini membuat 2 kandidat lainnya jika ingi keluar sebagai Top skor setidknya harus menciptakan 2 gol atau 1 gol dengan 2 Assists. Jadi apakah bisa para kandidat tersebut mengalahkan skor dan assists yang dimiliki oleh peneyerang asal Portugal tersebut?, bisa ktia nantikan di Final nanti.