Arsip Kategori: Moto GP

balapan moto gp

Ketegangan Perselisihan antar Valentino Rossi dengan Marco Lucchinelli

Pembalap legendaris yakni Valentino Rossi kembali menuai kritikan yang sangat pedas dari Marco Lucchinelli, pasalnya Lucchinelli mengatakan bahwa rossi sudah tua dan memble hingga dapat di salip rider lainnya dengan mudah. Sang juara MotoGP tahun 1981 menyebut pembalap Petronas tersebut sudahlah tidak bertaring lagi, bisa dikatakan Rossi sudah mulai tumpul sehingga insting pembalapnya juga menurun dan hal ini lah yang dikiritk oleh Lucchinelli.

Lantas kritikan tersebut di respon Negatif juga oleh sang pembalap juara dunia sebanyak 8x tersebut, VR46 itu pun mengatakan bahwa sosok Lucchinelli ini sebagai penjilat dann sok sokan hipokrit dan hanya ingin sekedar mencari sensasi saja. Rossi sendiri merasa sangat disayangkan dengan kritikan yang dilontarkan oleh Lucchinelli, padahal diketahu sang Lucchinelli sangat dekat dan akrab terhadap ayah dari Rossi yakni Graziano Rossi.

Setelah lama tidak tampak Marco Lucchinelli kembali muncul dan mengkritik pria yang kerap di juliki The Doctor tersebut, pria berusia 67 tahun tersebut mengatakan Valentino sudah sulit bersaing di MotoGP 2021-2022 nanti.

Ketika saya mengatakan untuk ia berhenti saja dalam berkarir di ajang MotoGP, itu bukanlah suatu kesan jahat atau membenci sosok Rossi, tentu itu demi kebaikannya karena saya memiliki hubungan khusus dan baik antar dia dan keluarganya. Terelebih lagi saya adalah teman dekat ayahnya,” ungkapan sosok Lucchinelli kepada GPOne.

Untuk yang saya lihat dahulu dan jika dibandingkan dengan sosok yang sama membuat saya cukup bersedih, dimana ia dahulu bisa membuat keajaiban dan menghibur semua penonton kini harus menyaksikan dia terus tertinggal di belakang. Bukan salah motornya melainkan usia dia yang sudah patut untuk berhenti, karena rider lain menggunakan motor yang sama namun masih bisa berada di depan.” Sambung Lucchinelli.

Hal ini juga disampaikan bahwa inilah pemicu naiknya nama pembalap muda dan membuatnya terlihat sangat oke, karena ia berhasil menyalip juara 8x MotoGP tersebut karena bukan pembalap baru yang bagus namun hanya saja Valentino yang melambat.

Ajang Klasemen MotoGP Tahun 2020, Posisi Quartararo Rentan Untuk Tergusur

suzuki telah menjadi sebuah tim motoGP yang masih belum menang dalam 8 seri yang telah dilombakan pada musim ini. Tetapi Suzuki sangat konsisten dengan podium melalui Joan Mir dan telah menjadi sebuah ancaman besar untuk di motoGP prancis.

Sebuah persaingan pada MotoGP di musim ini masih berlangsung sangat sengit. Untuk posisi pemuncak yang saat ini telah dipegag oleh pemain Fabio Quartararo dari tim Petronas yamaha yang sangat rawan untuk dapat tergusur.

Hal ini tidak luput dari tipisnya sebuah perbedaan poin diantara para pemabalap. Fabio Quartararo saat ini telah berhasil untuk memimpin pada ajang klasemen sementara pada torehan nilai dengan total poin 108, Setelah sukses pada finis yang pertama pada MotoGP Catulaya.

Sebuah pemabalap Suzuki, yang bernama Joan Mir telah berhasil untuk membuntutti sang pemain Fabio Quartararo pada ajang puncak klasemen. Sang pembalap yang berasal dari spanyol ini hanya terpaut dalam 8 poin saja dari Fabio Quartararo.

Pada posisi ke-3 dan ke-4 telah dipegang oleh pemain macerick vinales dan pemain andrea dovizioso. Saat ini vinales telah berhasil menyimpan 90 poin dan untuk pemain dovi sebnayak 84 poin.

Sebuah persaingan yang berikutnya akan berlangsung pada motoGP prancis yang akan segera dimulai pada tanggal 11 oktober 2020 yang akan datang, di prancis yang termasuk sebuah rumah untuk pemain Fabio Quartararo.

Oleh karena itu sebuah balapan MotoGP prancis ini akan sukses menjadi sebuah ajang untuk Suzuki agar dapat menang dalam balapan motoGP ini.

 

Marc Marquez Tidak Yakin Untuk Dapat Mengulangi Performanya di Moto GP 2019

Marc Marquez pebalap asal Repsol Honda pada tahun 2019 berhasil 18 kali naik podium dan 13 diantaranya adalah kemenangan juga sisanya finish di posisi kedua pada 19 laga seri yang digelar. Pada sisi yang lain ia berpendapat doninasinya bakal sulit untuk membuat semangat para rival untuk dapat mengalahkannya.

Marc Marquez meminta merakit Honda RC213V agar kuat juga mampu mendukung dirinya agar mampu menghadapi para pesaingnya, dan ia juga tidak mau untuk tertinggal lagi pada musim ini.

“Tahun musim depan bukan hanya pembalap yang penting dan saya tahu tentang hal itu. Dimana anda didukung oleh tim motor dan kami berkecimpung disitu. Untuk semuanya harus bekerja dengan lebih baik juga kami harus paham pada level persaingan dan tergantung pada pesaing nanti,”kata Marc Marquez.

Marc Marquez juga mngungkapkan jika dia mengawasi dari gerakan yang ada pada Ducati, selama 3 tahun terakhir menjadi pesaing terberat darinya. Melaui Andrea Doviziozo juga Yamaha juga sudah mengalami kemajuan melalui para pebalapnya setelah melakukan perombakan besar pada organisasinya.

“Apabila mereka sukses meningkatkan level pada penampilannya, pada level kami juga tidak akan cukup saat ini. Pada target kami merupakan kembali memperebutkan gelar juara dunia dan akan sulit untuk tampil lebih baik daripada tahun lalu, namun kami akan mencoba mengulangi hal itu.”Ucap Marc Marquez.

Marc Marquez Akan Pertahankan Gelar Juaranya

Marc Marquez Tidak Yakin Untuk Dapat Mengulangi Performanya di Moto GP 2019

Marquez saat ini lagi fokus untuk menjalani pemulihan cedera yang dialaminya pada bahu kanannya. Marc Marquez diprediksi akan segera pulih dan dapat mengikuti uji coba pramusim Moto GP yang akan diselenggarakan di Sirkuit Sepang yang ada di Malaysia pada tanggal 7 hingga 9 Februari tahun 2020.

Marc Marquez akan terus berusaha untuk tampil lebih baik pada musim ini dan akan dapat menjadi juara seperti tahun 2019 lalu. Juga bersama tim Honda Repsol akan memberikan yang terbaik pada kendaraan yang akan digunakan Marc Marquez saat pegelaran MotoGP musim ini agar dapat tampil lebih impresif dan juga dapat kembali menjadi juara dunia pada tahun ini. Semua tim yang ada pada Repsol Honda akan bersungguh-sungguh untuk hal tersebut.

Miliki Peluang Di salip Oleh Marc Marquez,Rossi Mengklaim Membuang Tiga gelar Juara Dunia

Pembalap rider monster energi yamaha yaitu valentino rossi sesali hal kesalahan yang terjadi pada masa lalu nya.dan berakibat,rekor yang pembalap valentino rossi saat ini mendapat akan terancam di rusak oleh pembalap marc marquez.

Pembalap valentino Rossi klaim sudah buang 3 gelar juara dunia selama dia terjun dan mulai berkarier dalam dunia balapan ini.dengan ada kesalahan itu,ia harus bisa merasa puas untuk memiliki koleksi 9 titel,dan 7 di antaranya adalah pada saat kelas yang utama.

“Saya merasa sangat kecewa di karenkan telah buat blunder.dimana seharusnya saya bisa dapatkan 3 gelar lagi.pada saat ini saya mengkhawatirkan bahwa marc marquez akan bisa susul saya,”ujar rossi yang saat ini berumur empat pulu tahun.yang di beritakan dari fox sports.

Pembalap marc marquez pada saat ini sudah miliki 8 gelar juara dunia yang sudah di raihnya.ia sudah di pastikan bisa menerima penghargaan setelah selesai meraih kemenangan moto gp di thailand yang di selenggarakan di sirkuit buriram pada hari minggu.

Pembalap rossi tidak bisa memberi rincian yang pasti pada masa lalu nya yang terjadi adanya kesalahan.akan tetapi,ada 2 hal yang penting dan paling berharga yang paling memberi bekas dalam diri sang pembalap rossi.

Pada saat moto gp tahun 2006,valentino rossi miliki lebih kurang sekitar 244 poin yang masuk dalam balapan terakhir di valencia.ia unggul 8 angka atas kemenangan dari nicky hayden.

Akan tetapi,valentino rossi berada pada posisi 13 meskipun berada diawal balapan pada urutan pertama,dan alhasil pembalap yang berasal dari italia ini harus mengakhiri untuk relakan gelar ke rival.

Hal yang sama juga terulang di valencia pada 9 tahun yang lalu.valentino rossi dulang lebih kurang 309 angka,dan memimpin 4 nilai dari jorge lorenzo menjelang balapan saat itu.akan tetapi sangat disayangkan ia cuma bisa duduki pada posisi 4 di seri pamungkas.pada saat dengan lorenzo menangkan balapan,valentino rossi pun gagal untuk tambahkan kolekasi gelar dunianya.

Gara-gara Cedera, Lorenzo Sekarang Takut Jatuh

Lin Jarvis yang pernah menjadi setim nya dahulu menyebutkan bahwa Jorge Lorenzo tidak bisa tampil bagus karena faktor cedera yang ia alami pada beberapa bulan yang lalu , sampai sampai pembalap asal Spanyol tersebut sampai tidak percaya diri dan tidak berani mengambil resiko kecil yang akan menimpa diri nya.

Dalam Motor GP 2019, Prestasi Penampilan dari seorang Jorge Lorenzo menurun Dratis sejak melakonin debut nya bersama tim barunya Repsol Honda. sampai sampai Jorge Lorenzo tidak bisa finis ke 10 besar dalam 14 seri dalam arena pembalap.

Posisi yang terbaik di musim ini yang di lakonin oleh Jorge Lorenzo adalah di posisi ke 11 di Prancis pada beberapa pekan yang lalu. namun kali ini Klasemen di GP saat ini sangat buruk bagi Lorenzo karena cuman bisa finish ke posisi ke 19 sebagai seorang pembalap Profesional.

Dengan situasi yang tidak menguntungkan bagi seorang Jorge Lorenzo membuat mantan tim nya Yamaha Racing menyebutkna bahwa faktor cedera yang membuat nya terpuruk sampai saat ini.

” Kondisi seperti ini bener sangat terkejut bagi kita semuanya, pasalnya Lorenzo merupakan Pembalap yang andal sampai sampai memenangkan juara dunia 5 kali yang di antaranya ketika masih bersama kami di Yamaha Racing pada beberapa tahun yang lalu. jadi kami sangat tahu betul dengan kemapuan dan kapasitas yang ia miliki tersebut” buka Lin Jarvis.

” Ketika kita melihatnya menjadi pembalap yang selalu finish kedepan akhirnya ia harus berjuang dari paling belakang sehingga tidak bisa lagi finis ke posisi ke 10 membuat hal tersebut menyedihkan hal ini pastinya karena Faktor cedera yang ia alami” lanjutnya.

Menurutku juga, bahw ia tidak bisa mengambil resiko lagi yang di karenakan takut jatuh karena kecelakaan yang menimpah nya. namun saya tetap yakin bahwa kemampuan nya masih belum habis sehingga suatu saat ia bisa finis di posisi ke 10 besar bersama Repsol Honda.” tutup Lin Jarvis.

Lorenzo Tak Tahu Kapan Bisa Bersaing Lagi

Pada persaingan MotoGP yang di lakukan oleh Jorge Lorenzo membuat dia menjadi Raider yang terburuk untuk nya di Kelas primer GP. Pembalap 32 tahun tersebut mengungkapkan kapan lagi ia bisa bersaing di papan atas kelas MotoGP primer .

Pada hari Minggu, (22/9/2019) pembalap Repsol Honda itu harus menerima Posisi nya ketika bertanding di arena Motorland de Aragon. di memulainya di start nya di posisi ke 19 dan akhirnya ia cuman bisa finis di tempat ke 20 saja. dan selisi beberapa detik dari rekan nya Marc Marquez, yan tampil di atas nya.

Jorge Lorenzo juga megakuinya bahwa perfoma yang terburuk yang ia lakukan sekarang ini tak lepas dari cedera tulang punggung nya yang ia alami dalam beberapa belakangan ini. sehingga ia sangat sulit untuk mengontrol motor Hondanya dengan baik . apa lagi ia saat ini harus beradaptasi dengan Motor baru nya Repsol Honda.

” Yang pastinya saya tidak merasa kepuasan dalam hasil belakangan ini . Kecelakaan yang menimpa diri pada musim yang lalu membuat konsekuensi yang sangat besar terhadap diriku dan fisiku. bahkan apa yang saja kendarai pun hasilnya tidak sangat maksimal mungkin, dan hari ini saya sudah tahu bahwa masalahnya ada di ban belakang saya untuk itu saya dan Tim kami harus menemui solusinya agar ingin sukses kembali” buka Lorenzo.

” Kali ini saya juga tidak tahu kapan saya bisa bersaing lagi sebagai pembalap paling depan bersama pembalap lain nya , lagi pulak saya sudah memberikan kemampuan terbaik di arena dan yang penting saya saat ini tidak memperdulikan hasilnya di posisi kedepan atau pun di belakangan, yang penting adalah saya bisa melakukan balapan sampai tuntas.” lanjutnya

Pada hal sedikit lagi Marquez bisa memecahkan kebutuhan rekor nya untuk menjadi juara dunia yang kedelapan nya dan unggul 98 poin dari Rival nya Andrea Dovizioso.

Rossi Memang Belum Habis, tapi …

Carlo Pernat yang menjadi salah satu orang mengamat MotoGP, menyebutkan Posisi Valentino Rossi kini sudah tidak mau ambil resiko di pintasan lagi. dengan begini ia akan sulit untuk menang apa lagi sampai naik ke Pordium di sirkuit mana pun. Publik juga mengetahui bahwa ia adalah Rider GP yang sangat Lincah.

Valentino Rossi yang menjadi Rider Yamaha masih memungkinkan untuk mendapatkan kemenangan di Sirkuit yang ia ikuti, dalam beberapa tahun terakhir ia cuman sekali saja naik podium Tertinggi yang di susul oleh Danilo Petrucci di peringakta ke 2 dan Marc Marquez posisi ke 3 itu pun di Sirkuit MotoGP Belanda 2017.

Namun bertambah nya usia yang sudah mencapai 40 tahun ini menjadi kurang Oke di lintasan. dari perfomanya yang yang di ikuti oleh Rossi , ia cuman tercatat 8 kali finis ke posisi 3. dan pada tahun 2019, Rossi sudah mendapat 2 kali naik podium dengan peringkat ke 3 setelah itu ia cuman bisa mentok sampai ke posisi 4 di sirkuit Inggris maupun Austria .

Carlo Pernat merupaka orang yang menbuat karir Rossi menjadi seorang pembalap, orang yang pernah memberikan arah kepadanya juga menyakinkan bahwa Rossi saat ini masih belum habis masa nya walau Perfoma nya saat ini masih terbilang belum optimal.

Jadi saya pikir belum ada kata habis di mata Rossi, saya masih melihat di seperti orang 25 tahun dari segi fisik maupun Pergelangan tangan nya, namun faktanya ia sudah 40 tahun yang artinya ia tidak mau ambil resiko lagi sehingga ia akan sulit untuk menjuari Di sirkuit lain nya.

Walaupun begitu banyak orang orang yang masih mendukung apa yang di lakukan oleh Rossi, mereka juga memahami nya bahwasan nya ia cuman bisa bersaingan di posisi ke 3 -6 saja. Pekan nanti Sirkuit yang akan di lakonin Rossi itu merupakan sirkuit San Marino di mana banyak sekali yang di dominasi oleh Honda

Rossi cuman mampu mendapatkan Titel yang ke 10 itu karena semua ada di Kendaraan nya.

Sudah 10 tahun lama nya Valentino Rossi sudah tidak bisa memenangkan title kejuaraan nya yang pada saat itu ia bisa meraih nya dengan Kendaraan nya Yamaha. namun untuk kali ini mimpi tersebut masih belum bisa terwujud untu meraih nya yang ke 10 pada musim ini.

Pada tahun 2009 yang silam ia bisa menjadi Rider cdengan meraih kejuaraan Dunia. namun ketika 2009 berlalu, ia cuman bisa finis ke runner-up selama 2 kali dan musim selanjut cuman mampu ke posisi 3. sering kali ia selalu ingin menwujudkan mimpi tersebut agar ia bisa mencetak rekor di dunia MotoGP .

Kali ini Rossi ingin menwujudkan mimpi nya dalam musim ini agar bisa meraih juar dunia yang ke 10 kali nya dalam 11 balapan, Valentino Rossi cuman dua kali saja naik ke podium sebagai Rider runner-up yang di gelar di Amerika Serikat maupun di Argentina.

Dalam saat ini pebalap asalh Italia tersebut masih mengumpulkan poin sebanyak 103 saja. Valentino Rossi masih tertinggal jauh dengan Marc Marquez dengan poin 127 di klasemen teratas. namun ketika membicarakan individu, bahwa Rossi sangat yakin bahwa dirinya mampu menakrukan Impian nya yang ke 10 itu.

Namun di Sisi lain apa kah kendaraan yang ia bawah kan bisa memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan nya ketika ada di lintasan. jika seandainya Kendaraan nya bisa memberikan hasil yang terbaik maka kemungkinan bisa terjadi untuk mencapainya.

Di musim ini, Yamaha masih sulit untuk memberikan yang terbaik karena mereka juga sulit dengan elektronik yang mungkin bisa terkenak dengan daya tahan baik itu Ban nya atau pun dengan cengkeram. jadi ketika ingin memenangkan nya untuk Title yang ke 10 maka itu akan sulit untuk di raih nya.

Terpaut Di Posisi Ke-17, Rossi Sebut Kecewa Dengan Ban Belakang

Valentino Rossi berhasil meraih posisi ketiga pada latihan bebas pertama ( FP1 ). Sayangnya ketika mencoba pelatihan bebas kedua ( FP2 ), ia hanya mampu bertengger di posisi ke-17. Melihat penurunan yang sangat signifikan ini, Rossi menjelaskan bahwa dirinya sangat kecewa dengan performa ban belakangnya.

Rossi mengaku bahwa ban belakang motornya kurang traksi. Masalah ini sudah menjadi masalah lama pada motor Yamaha. Meski sudah menginformasikan hal ini kepada Yamaha sejak satu tahun yang lalu, Rossi mengaku masih belum ada perubahan dan perbaikan yang dilakukan oleh Yamaha.

“Saat latihan pertama tidak terlalu buruk, tetapi kami mencoba menggunakan ban bekas untuk paham akan kecepatan asli dari motor ini dan saya cukup kecewa. Saya tidak bisa menemukan ritme yang tepat, traksinya tidak cukup kuat,” jelas Rossi kepada pihak pihak Motorsport.

“Pada FP1, berada di posisi ketiga saja sudah tidak bagus, apalagi harus turun hingga posisi ke-17. Ini hal yang sudah lama menjadi masalah Yamaha. Masalah selalu berada pada akselerasi saat membuka throttle. Spin yang dilakukan terlalu banyak sehingga akselerasi menjadi kurang sempurna.”

“Situasi ini sangat sulit. Masalah ini sudah ada sejak Agustus tahun kemarin. Tetapi hingga saat ini tidak ada perubahan pada bagian tersebut. Satu tahun menunggu dan tetap tidak ada perubahan.”

“Tetapi kami harus tetap optimis. Kami harus mencoba sesuatu. Saya sudah mencoba untuk mengatakannya kepada Yamaha, jadi untuk saat ini saya akan mencoba untuk mencari cara yang tepat untuk mengatasinya.”

Yamaha YZF-R1 Akan Diberikan Gearbox Yang Super Halus

Sebuah proses penyaluran energi dari mesin sampai ke roda melalui Gearbox sangatlah penting agar dapat mencapai suatu akselerasi serta kecepatan yang ideal. Perannya dalam mengolah tenaga harus membutuhkan pengembangan terus menerus. Akhirnya Yamaha juga sudah berhasil menerapkan sebuah sistem Gearbox dengan perpindahannya yang sangat halus, seiring dengan kompetisi MotoGP yang sedang berlangsung.

Meskipun tidak mengakui pengembangannya yang telah dilakukan pada ajang balap yang paling bergengsi itu, tetapi kesuksesan Yamaha lah yang perlu mendapatkan apreasiasi. Sebuah rahasia tentang transmisi teranyarnya sudah bocor di dunia maya. Visordown telah merilisnya dan menyebutkan bahwa aplikasi Gearbox ini ada di Yamaha YZF-R1. “Ya versi di jalan raya dari tunggangan Maverick Vinales dan Valentino Rossi ini di dukung oleh sistem pengolah tenaga terkini melalui pabrik berlambang garputala.”

Sesuai dengan namanya yaitu Seamless Transmission, sebuah misi utama dari Gearbox ini adalah untuk mengantarkan sebuah tenaga dengan sangat mulus dan bahkan kehalusannya akan tetap terjadi ketika ada sebuah perpindahan pada gigi sekalipun.

Solusi dari praktisnya ini sudah ada yaitu Continous Variable Transmission ( CVT ). Gearbox ini dapat mengeliminirkan gerigi yang paling bersinggunggan dan juga dapat menggantikannya dengan sabuk dan puli. Puli ini akan terus menyesuaikan secara gradual, seiring dengan meningkatnya kecepatan pada kendaraan dan putaran pada mesin. Seperti yang kita ketahui, lambatnya pengolahan tenaga menjadi salah satu hal yang menjadi masalah yang sering ditemui pada motor sport. Dengan adanya sistem baru ini, tentunya menjadi nilai tambah bagi Yamaha.

Yamaha YZR-M1 Dipamerkan Di GIIAS 2018

Bagi pecinta otomotif, khususnya MotoGP tentu sudah tidak asing dengan nama Valentino Rossi bukan ? Pembalap dari tim Yamaha yang mengendarai Yamaha YZR-M1 menjadi pembalap yang sangat disukai oleh banyak orang. Kemampuannya dalam melahap setiap lintasan balap memang patut diacungi jempol.

Pada pergelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show ( GIIAS ) 2018 ini, motor Yamaha YZR-M1 yang digunakan oleh Valentino Rossi untuk balapan turut dipamerkan. Motor super tersebut dipamerkan di hall produsen busi NGK yang terletak di hall 1.

YZR – M1 yang dipajang di GIIAS 2018 memang benar-benar motor milik legenda Valentino Rossi, bukan replika ! Motor ini sengaja dipinjam oleh NGK untuk dipamerkan. Bagi kalian yang belum tahu, NGK merupakan salah satu sponsor untuk tim Movistar Yamaha. Pihak NGK bekerja sama dengan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing untuk membawa motor tersebut.

Pihak NGK menjelaskan bahwa YZR-M1 yang dipajang merupakan motor cadangan yang digunakan oleh Valentino Rossi pada tahun 2017 silam. Hal ini juga dibenarkan oleh Muhammad Abidin yang menjadi General Manager Aftersales and Motorsport YIMM.

Motor super ini merupakan prototipe yang dibuat untuk kompetisi MotoGP. Nama M1 yang ada pada motor tersebut memiliki arti Mission One. YZR-M1 merupakan penerus dari YZR-500 yang mendapat perubahan mesin dari 2 tak menjadi 4 tak di akhir tahun 2002 silam.

YZR-M1 sudah mengalami beberapa kali perubahan kapasitas, yakni 990cc, 800cc dan 1000cc. Meski dipamerkan di GIIAS 2018, motor ini tidak boleh disentuh dan dimainkan oleh pengunjung. Para pengunjung hanya diperbolehkan melihat dari dekat tanpa melakukan kontak dengan motor. Hal ini dilakukan agar kondisi motor tidak berubah saat dikembalikan nantinya.