Eksisensi Suzuki Naik Dan Berdampak Pada Peningkatan Penjualan

Eksisensi Suzuki Naik Dan Berdampak Pada Peningkatan Penjualan

Selama periode penjualan bulan April 2019, penjualan motor Suzuki di tanah air mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni mencapai angka 23% dibanding dengan bulan sebelumnya.

“Di bulan kemarin penjualan kita bagus, memang secara supply ada penurunan, tetapi secara penjualan retail kita naik sampai 23%. Soalnya di dealer-dealer masih ada stok lama, jadinya retailnya bisa naik,” ungkap Yohan Yahya selaku General Manager Sales & Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ketika diwawancarai di Twin House, Jakarta Selatan pada hari Kamis kemarin.

Penurunan supply pada bulan Juni disebabkan oleh pendeknya jam kerja melihat waktu yang bentrok dengan bulan lebaran sehingga membuat nilai supply menjadi menurun. Distribusi motor Suzuki selama bulan lebaran memang sempat terhenti hingga 2 minggu lamanya.

Meski ada penurunan suply, pihak Suzuki mengklaim ada 7.000 unit motor yang dijual pada periode bulan Maret 2018.

“Dominan ke produk GSX sama Nex. Nex berhasil terjual 3.000 unit, sisanya di GSX ada 30% an.”

Yohan juga menjelaskan bahwa dari semua varian motor yang ada, tipe GSX dan NEX menjadi tipe yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia. Untuk tipe Satria yang menjadi andalan Suzuki beberapa tahun lalu mengalami penurunan. Yohan menjelaskan penurunan tersebut akibat ketiadaan stok di pasaran.

Selain ketiadaan stok, segmen skutik saat ini memang menjadi raja di dunia motor Indonesia. Bisa kita lihat betapa banyak model motor skutik yang dikeluarkan oleh brand kompetitor, sebut saja Yamaha dengan N-Max dan juga Honda dengan Vario.

“Penurunan penjualan Satria karena kita produksinya tidak banyak. Kalau dibandingkan sama lima tahun lalu, tahun sekarang trend nya lebih ke matic,” tutup Yahya.