Dalam melakukan modifikasi terlebih lagi untuk kendaraan roda dua, banyak pemilik kendaraan yang senang memasang peninggi shock pada bagian belakang motor. Hal ini dilaukan agar buritan dapat menjadi lebih tinggi.
Sayangnya penggunaan peninggi shock tidaklah dianjurkan oleh bengkel resmi manapun. Tidak hanya itu saja, para modifikator profesional sekalipun tidak menganjurkan untuk menggunakan aksesoris tersebut. Mengapa ? Karena dapat mengakibatkan shock motor kita patah ketika berkendara.
Wardoyo selaku owner bengkel modifikasi yang bernama Gandul 2Wheels Custom Depok, ia menjelaskan bahwa sering motor yang dibawa untuk dimodifikasi mengalami kebengkokan pada bagian shock dikarenakan penggunaan aksesoris peninggi shock. Biasanya shock motor yang sudah bengkok akan diganti dengan yang baru dengan ukuran standart.
“Kalau mau meninggian shock bagian belakang, jangan gunakan peninggi shock, lebih baik mengganti shocknya secara utuh yang memiliki ukuran yang memang tinggi,” ungkap Wardoyo ketika ditemui oleh pihak Kompas pada haro Rabu 25/7 kemarin.
Selain bisa mengakibatkan shock menjadi bengkok, penggunaan peninggi shock juga dapat mempengaruhi kestabilan dalam berkendara, terlebih lagi ketika kendaraan melahap tikungan.
Menurut lansiran resmi dari pihak Suzuki, biasanya orang menggunakan peninggi shock karena ingin meninggikan motor tetapi dengan biaya yang sangat murah. Seperti yang kita ketahui, peninggi shock dan mengganti shock memang memakan biaya yang berbeda.
Selain itu shock motor dapat patah ketika motor melewati kondisi jalanan yang tidak rata sembari membawa beban yang berat. Jika pengendara memang ingin menjadikan motornya tinggi, lebih baik membeli motor bergaya sport yang memang memliki bentuk shock yang tinggi.