Arsip Kategori: Toyota

mobil keluaran toyota

Yaris Muncul Dengan Tipe Hatchback Dan Siap Diluncurkan Bulan Depan

Yaris Muncul Dengan Tipe Hatchback Dan Siap Diluncurkan Bulan Depan

Di Indonesia sendiri, tren mobil berjenis hatchback memang memiliki pasarnya sendiri. Setiap tahunnya, semakin banyak produsen otomotif yang meluncurkan produk hatchback mereka untuk memenuhi permintaan konsumen di Indonesia. Sebelumnya Suzuki baru saja meluncurkan XL7, tidak lama setelah itu, giliran Toyota yang ingin “pamer” melalui mobil compact mereka, yakni Yaris. Mobil hatchback terbaru dari Toyota ini pertama kali diperkenalkan melalui ajang bergengsi Geneva Motor Show 2020 yang akan digelar pada tanggal 3 Maret 2020 mendatang. Mobil yang akan dipamerkan tersebut memiliki nama B-SUV. Banyak yang meyakini bahwa mobil tersebut merupakan Yaris yang dicrossover menjadi model hatchback.

Jika kita melihat dari banyaknya foto yang beredar di internet saat ini serta berbagai media yang ada di luar negeri, kita bisa melihat desain Yaris terbaru. Berbeda dengan model sebelumnya, untuk versi hatchbacknya sendiri terlihat lebih sporty. Namun menurut kami, ada satu bagian yang dirasa kurang, yakni pada bagian gril depan yang kami rasa terlalu besar. Jika diperhatikan secara mendalam, tampilan model depan Yaris hatchback terlihat seperti ikan lele.

Memang sih kalau untuk urusan desain, setiap orang memiliki penilaiannya sendiri, namun bagi kami, kekurangan ini cukup fatal. Namun ketika kita melihatnya dari sisi belakang, mobil ini terlihat cukup trendy dan tetap mempertahankan sisi kompaknya. Ada sedikit penambahan ukuran sehingga Yaris terbaru ini akan terlihat lebih besar ketimbang pendahulunya, namun pihak Toyota memberi bocoran bahwa mobil ini akan tetap gesit, sama seperti Yaris terdahulu.

Dimensi Yaris terbaru ini akan memiliki lebar sebesar 3940 x 1695 x 1500 mm. Mesinnya sendiri dipercaya akan menggunakan mesin 1.5 L yang dapat memuntahkan tenaga hingga 113 dk. Tidak menutup kemungkinan Toyota akan menghadirkan mobil ini dalam versi hybrid melihat tren mobil hybrid yang terus berkembang setiap waktunya.

Jika kita membahas pesaing yang cocok untuk disandingkan dengan Yaris di Indonesia, mungkin nama Mazda CX-3 dan Honda HR-V akan menjadi nama yang sangat tepat melihat harga dan nilai jual dari ketiga mobil tersebut yang terbilang selevel. Bagaimana menurut kalian ? Apakah Yaris hatchback akan laku di pasaran Indonesia ?

Komparasi: Jazz Vs Yaris, Mana Yang Lebih Laku ?

Mobil berjenis hatchback sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal jika dilihat dari fungsi dan efektifitasnya, mobil jenis ini masih kalah jika dibandingkan dengan mobil keluarga. Meski memiliki banyak kekurangan, mobil jenis ini masih menjadi kegemaran masyarakat Indonesia. Ini dikarenakan model mobil jenis hatchback lebih manis dan lebih compact sehingga tidak perlu garasi besar untuk memarkirkannya.

Berbagai produsen mobil yang ada berlomba-lomba menciptakan mobil jenis hatchback dengan segala kelebihannya. Yang paling mendapat sorotan di tanah air adalah Honda Jazz dan juga Toyota Yaris. Kedua modil ini bahkan laku lebih dari 1.500 unit perbulan !

Menurut data wholesales yang dikeluarkan oleh Gaikindo ( Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia ) selama Januari 2019 mobil jenis hatchback memang menduduki peringkat pertama. Dari total 3.500 penjualan unit mobil, mobil Toyota Yaris berhasil menduduki peringkat pertama dengan total penjualan 1.320 unit dan disusul oleh Honda Jazz yang berhasil terjual sebanyak 1.086 unit sedangkan sisanya merupakan mobil buatan Suzuki yakni Baleno hatchback dengan total penjualan 561 unit.

Untuk posisi selanjutnya diduduki oleh Honda Civic dengan total penjualan 259 unit lalu disusul oleh Mazda 2 dengan total penjualan 186 unit. Sayangnya beberapa model hatchback dari brand ternama tidak mampu mencapai angka penjualan yang fantastis seperti Yaris dan Jazz, Mini Cooper salah satunya. Memang tidak bisa dipungkiri, hatchback selevel Mini Cooper memang memiliki target pasar yang berbeda.

Dengan torehan angka seperti ini, sepertinya untuk segmen mobil hatchback masih didominasi oleh Toyota Yaris dan Honda Jazz. Meski begiti Toyota masih memegang angka penjualan tertinggi di Indonesia.

Toyota CH-R Dipastikan Mengaspal Di Indonesia Tahun Ini

PT Toyota Astra Motor ( TAM ) kabarnya akan telah memastikan peluncurkan C-HR yang menggunakan mesin hibrida di pasar otomotif tanah air. Model SUV premium besutan Toyota tersebut akan hadir dengan mesin berkapasitas 1.8 liter. Berita ini bukanlah hoax semata, pasalnya berita ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmy.

Anton juga memberikan pernyataan terkait jadwal peluncuran Toyota C-HR akan diinformasikan jika sudah dekat dengan tanggal peluncuran.

“Untuk spesifikasi mobilnya sama dengan yang ada di Thailand. Untuk saat ini masih dalam persiapan,” jelas Anton.

Tidak sampai disitu saja, Anton juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah membentuk strategi sebelum merilis mobil ini. Strateginya juga disiapkan untuk after sales sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen yang lebih maksimal.

“Kita akan memberikan pelatihan kepada dealer, tidak hanya dari segi penjualan saja namun juga dari segi servis. Hibrida juga membutuhkan persiapan, mulai dari peralatan hingga para mekanik, pasalnya mesinnya berbeda dari mobil biasa,” lanjut Anton.

Anton juga menilai C-HR dapat diterima dengan baik di pasar Indonesia. Meski tidak ada target pasti, Anton menginginkan paling tidak 20-30 unit yang didistribusikan ke konsumen setiap bulannya.

“Sejak awal kami sudah tahu pasar untuk mobil tipe crossover di Indonesia masih tergolong kecil. Jadi untuk penjualan mungkin sekitar 20-30 unit setiap bulannya,” tutup Anton.

Debut Toyota Supra Terbaru Di Goodwood Terkesan Malu-Malu

Pada acara Goodwood Festival of Speed, Toyota resmi memperkenalkan prototype Toyota Supra terbaru mereka. Setelah rumor yang beredar beberapa tahun belakangan ini, akhirnya Toyota memperkenalkan mobil tersebut meski masih terkesan malu-malu.

Toyota Supra yang dipamerkan di ajang Goodwood tersebut memang terkesan aneh. Ini dikarenakan pihak Toyota masih menggunakan stiker kamuflase disekujur bodinya. Memang mobil ini masih merupakan prototype sehingga nama yang digunakan belum jelas. Pihak Toyota hanya menyematkan nama A90 pada mobl sport terbarunya tersebut.

Dengan adanya stiker kamuflase di sekujur bodinya, bagian eksterior mobil ini masih belum dapat terlihat. Dengan begitu belum banyak yang bisa diinformasikan dari bagian eksterior. Tentunya hal ini membuat banyak pihak kecewa, pasalnya sudah ada banyak pecinta Toyota Supra yang menantikan versi terbaru mobil ini.

Menurut lansiran yang dikeluarkan pihak Motor1 yang langsung terjun melihat debut mobil tersebut, pengemudi bahkan tidak menggeber mobil tersebut sehingga tidak ada yang tahu bagaimana suara yang dihasilkan ketika mobil tersebut dipacu dalam kecepatan tinggi. Tetapi dari suara mesin yang terdengar, sangat jelas bahwa mesin yang digunakan adalah mesin 6 silinder inline, sama seperti mesin yang digunakan pada BMW M3.

Untuk urusan layout, Toyota masih menggunakan layout yang mirip dengan Supra terdahulu mereka. Untuk urusan mesin, memang BMW sangat terkenal akan mesin 6 silinder inline mereka. Kolaborasi Toyota dengan BMW dalam penggunaan mesin memang tidak dapat dielakkan lagi, pasalnya Toyota memang sudah tidak bisa menciptakan mesin secara murni lagi sehingga perlu bantuan dari pihak BMW untuk menyempurnakan hal tersebut.

 

Toyota Avanza 2019 Dipastikan Takkan Alami Kenaikan Harga

PT Toyota Astra Motor pada tanggal 15 Januari kemarin resmi meluncurkan Avanza dan New Veloz 2019. Kehadiran dua mobil ini memang sudah ditunggu banyak pihak, namun masih banyak yang bertanya-tanya perihal harga yang dipatok untuk kedua mobil tersebut.

Menurut kabar yang beredar, PT TAM tidak akan menaikkan harga dari kedua mobil tersebut. Ini berarti harga yang akan dibanderol untuk mobil tersebut masih sama seperti tipe terdahulunya dulu yakni sekitar 186.600.000 juta untuk varian termurah sedangkan untuk varian tertingginya akan dibanderol di angka 239.450.000, tentunya harga tersebut merupakan harga OTR Jakarta.

Kabar tersebut juga dikonfirmasi oleh Anton Jimmy selaku Direktur Pemasaran PT TAM. Ia pun membeberkan alasan mengapa Toyota tidak menaikkan harga kedua mobil tersebut.

“Kami tidak akan menaikkan harga Toyota Avanza dan New Veloz 2019 untuk beberapa bulan sembari melihat perkembangan. Untuk tiga bulan kedepan, harganya masih sama dan tidak akan naik, ini juga bentuk apresiasi kami kepada pengguna setia Avanza dan Veloz,” buka Anton.

Anton juga menjelaskan bahwa nantinya harga yang akan ditetapkan akan dilihat dari banyak faktor. Meski dinilai ada beberapa pembaharuan yang dibawa pada mobil lowclass tersebut, namun Toyota tetap berusaha untuk memberikan banderol harga yang terbaik untuk konsumen.

“Kalau kita lihat, harganya ini sudah cukup sesuai. Bukan berarti harga tidak naik karena dari awal sudah dinaikkan, tapi memang harga yang cocok untuk mobil LMVP ya seperti ini,” tutup Anton.

 

Toyota Tetap Pertahankan Sienta Meski Alami Penurunan

Toyota Sienta adalah salah satu mobil jenis MPV yang diperkenalkan oleh Toyota pada tahun lalu. Pada tahun kemarin, mobil ini mampu terjual hingga 1.400 unit per bulannya. Meski sempat meroket, namun Toyota Sienta mulai mengalami penurunan yang cukup signifikan dimana pada Januari hingga Oktober 2018 ini, Sienta hanya berhasil mencatatkan wholesale di angka 4.085 unit saja.

Banyak spekulasi yang mempertanyakan apakah Toyota Sienta akan tetap dipertahankan. Bob Azzamn selaku Director Administration, Corporate, And Affair PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menjelaskan bahwa pihaknya masih akan mempertahankan Sienta meski mengalami penurunan angka penjualan.

“Untuk tipe Sienta masih akan dijual, untuk urusan naik atau turun sebenarnya wajar. Kami akan tetap memproduksi Sienta sampai tahun depan.”

Namun belum ada informasi dari Bob terkait strategi marketing untuk meningkatkan penjualan Sienta. Bob memberikan klarifikasi bahwa Sienta akan tetap diproduksi dengan target produksi sebanyak 4.000 unit per bulannya.

Fransiscus Soerjapranotoselaku Executive General Manager PT Toyota Astra Motor juga memberikan penjelasan terkait hal ini. Ia berpendapat bahwa angka penjualan Sienta tersebut merupakan angka nyata dari permintaan mobil jenis MPV tersebut.

“Kalau lihat angka penjualannya, itu sesuai dengan permintaan nyata pasar. Jadi marketnya itu sudah terpenuhi,” ungkap Frans.

Menurut Frans, ada banyak faktor yang mempengaruhi laku atau tidaknya suatu produk. Ia menilai bahwa masyarakat masih bisa menerima Sienta dari segala aspek, mulai desain, harga hingga after sale service. Sebagai tambahan informasi saja, angka tertinggi penjualan Sienta didapatkan dari kota-kota besar dan sepertinya mobil ini kurang diminati oleh masyarakat yang tinggal di pinggiran kota.

Toyota Avanza Jadi MPV Terlaris Di Tahun 2018

Belakangan ini pertarungan otomotif di segmen MPV ( Multi Purpose Vehicle ) sangat panas. Hal ini bukanlah tanpa alasan, pasalnya peminat mobil jenis MPV di Indonesia terbilang sangat besar. Produsen otomotif seperti berlomba-lomba untuk menciptakan mobil MPV yang dapat menarik hati para pengendara di Indonesia. Dua jenis mobil yang saat ini berada di puncak adalah Toyota Avanza dan juga Mitsubishi Xpander.

Penjualan Wholesale dari bulan Januari hingga sekarang menurut Gaikindo, Toyota Avanza menduduki peringkat pertama dengan total distribusi 67940 unit, sedangkan untuk Xpander berada pada posisi kedua dengan total distribusi mencapai 66125 unit, berbanding sedikit dengan Avanza.

Kedua brand otomotif ini bersaing untuk menempati posisi pertama di segmen Low MPV. Meskipun nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing sedang tidak stabil, namun banyak APM yang mengatakan bahwa penjualan mobil mereka masih dalam skala yang normal.

Sebenarnya penjualan Avanza yang menduduki peringkat pertama tidak lepas dari brang Toyota yang sudah sangat melekat di benak para pecinta otomotif tanah air. Meski begitu, kita juga perlu mengapresiasi Mitsubishi Xpander yang dapat bersaing sedemikian rupa dengan Avanza.

Masih ada sekitar 1,5 bulan lagi untuk menutup tahun ini. Kita lihat saja bagaimana strategi Toyota dan Mitsubishi dalam menjual mobil Low MPV mereka. Siapa yang akan menempati peringkat pertama penjualan mobil tahun ini, apakah Toyota ataukah Mitsubishi ?.

Agya Semakin Mahal, Toyota Indonesia Beri Klarifikasi

Agya termasuk dalam deretan mobil LCGC yang cukup populer di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Toyota Indonesia memiliki dua produk LCGC andalan mereka, yakni Agya dan juga Calya. Sayangnya menurut lansiran terbaru, kedua mobil ini mengalami peningkatan harga, bahkan Agya varian tertinggi menembus angka 150 juta Rupiah.

Untuk varian termurah, yakni Agya 1.0G M/T dibanderol di angka 133,55 juta Rupiah, sedangkan untuk varian diatasnya adalah tipe 1.2 G M/T dibanderol di angka 136,650 juta Rupiah, tipe 1.2 M/T TRD dibanderol di angka 140,85 jtua Rupiah , tipe 1.2 G A/T 149 juta Rupiah dan varian tertingginya 1.2 A/T TRD dibanderol dengan harga 140,85 juta Rupiah.

Fransiscus Soerjopranoto selaku Executive General Manager PT TAM menjelaskan terkait kenaikan harga yang dialami oleh Toyota Agya.

“Harga yang 150 juta lebih itu untuk varian TRD. Kalau bukan yang TRD kan tidak sampai 150 juta,” buka Soerjo.

Soerjo juga mengatakan bahwa untuk varian TRD tampil dengan tenaga yang lebih besar. Dengan penerapan konsep TRD, mobil ini tampil lebih sporty.

“Untuk spesifikasinya sedikit berbeda, namun basisnya masih sama. Kita kan juga harus lapor ke menteri perindustrian tentang kenaikan harga mobil. Kalau tidak lapor bisa bermasalah nantinya.”

“Untuk sekarang kami tidak mengusung nama LCGC lagi, namun KBH2, yakni Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau,” tutup Soerjo.

Bukti Mobil Hybrid Juga Bisa Kenal Recall

Kendaraan dengan mesin konvensional dianggap lebih banyak masalah daripada mobil modern yang lainnya seperti mobil listrik ataupun hybrid. Hal yang beresiko dari mobil konvesional mulai dari terbakar, emisi gas buang, sampai dengan tabrakan.

Walaupun begitu, mobil hybrid juga dapat mengalami masalah khususnya pada hal sistem kelistrikan. Masalah ini sedang terjadi pada salah satu merek mobil yang berasal dari Jepang, Toyota Prius.

Seperti yang dilansir pihak Carscoops pada tanggal 7-09-2018, kurang lebih sebanyak 192 ribu unit Toyota Prius yang di produksi mulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 sudah terdeteksi dan harus masuk dalam daftar recall atau yang biasa disebut dengan penarikan kembali karena terjadi masalah pada bagian lapisan kabel yang berpotensi menyebabkan konsleting pada bagian mesin ataupun saluran kelistrikan pada mobil tersebut.

Karena itu pihak Toyota segera menghimbaukan kepada seluruh pemilik Toyota Prius untuk segera datang ke bengkel untuk melakukan pemeriksaan pada bagian kabel-kabel kelistrikan yang ada. Kalau memang berpotensi, maka akan di ganti dengan komponen baru yang lebih terproteksi.

Apabila tidak ada masalah yang ditemukan, nantinya pihak bengkel akan menambahkan lapisan ekstra untuk memberikan perlindungan lebih untuk mencegah terjadinya konsleting.

Meski pihak Toyota memanggil recall, namun pihak Toyota tidak memberikan pernyataan pasti mengenai adanya korban jiwa ataupun luka dari insiden konsleting tersebut.

Toyota Avanza Tetap Jadi Pilihan Utama Konsumen Indonesia

Tidak bisa kita pungkiri, minat masyarakat terhadap mobil Toyota Avanza seakan tidak ada matinya. Sejak diperkenalkan pada tahun 2003 silam, mobil yang satu ini memang terus mengalami peningkatan penjualan setiap tahunnya. Dalam kurun waktu satu bulan, PT Toyota Astra Motor mampu menjual rata-rata 7.000 unit, angka yang cukup fantastis bukan ?

Tidak hanya terkenal sebagai mobil yang “bandel”, Toyota Avanza juga punya harga jual yang cukup baik, untuk mobil Avanza tahun 2003 saja masih bisa dijual di angka 90 jutaan. Ini membuktikan bahwa Avanza memang masih diminati dan punya harga jual yang cukup menggiurkan.

Toyota menjelaskan bahwa kontur mobil yang mereka ciptakan mengikuti kondisi alam yang ada di Indonesia. Ini dilakukan agar mobil yang mereka produksi dapat awet dan digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Yang membuat Toyota Avanza menarik, mereka sudah mengantongi lisensi Global Outstanding Assessment sehingga rancangan keseluruhan mobil dapat memberikan perlindungan bagi seluruh penumpang tanpa mengurangi kenyamanan dalam berkendara.

Selain itu ruang yang lega juga menjadi daya tarik tersendiri dari Toyota Avanza. Bagi pengguna yang membawa banyak barang, mereka bisa melipat row ketiga atau baris ketiga untuk memuat lebih banyak barang.

Mobil yang satu ini juga menggunakan sistem gerak roda belakang sehingga Toyota Avanza sangat kuat dalam menghadapi jalanan menanjak. Untuk urusan suspensi, Toyota Avanza sudah tidak perlu diragukan lagi, memang bukan yang terbaik, tetapi melihat rentan harganya yang cukup terjangkau, suspensi yang digunakan sudah cukup baik.