Dalam pergelaran Asian Games 2018, ada satu hal yang cukup menarik perhatian, yakni kehadiran mobil otomatis yang bernama Navya. Mobil yang satu ini dapat berjalan secara otomatis dan sudah menggunakan teknologi terkini. Tidak hanya itu saja, mobil “hantu” ini bahkan sudah dilengkapi dengan Autonomous Electric Vehicle.
Navya merupakan mobil yang berasal dari Prancis. Pusat produksinya terletak di kota Lyon. Nama dari co founder Navya adalah Christopher Saper yang telah menjalani pengembangan produk ini sejak tahun 2014 silam.
Mobil otomatis seperti ini merupakan produk pertama yang masuk ke Indonesia. Tentunya mobil ini juga menjadi alat uji coba sinyal 5G yang dikeluarkan oleh Telkomsel. Dengan adanya mobil ini, pihak Telkomsel dapat menguji seberapa cepat konektivitas sinyal 5G sebelum nantinya diluncurkan ke masyarakat.
Hebatnya lagi, Navya memiliki sensor pendeteksi jarak jauh yang dinamakan Lidar ( Light Detection and Ranging ). Ada dua jenis Lidar yang dipasang, yakni Lidar 180 derajat serta Lidar 360 derajat yang dapat mendeteksi sekeliling mobil.
Dengan adanya teknologi Global Navigation Satellite System, Navya dapat mengenali jalanan sehingga dapat mengantarkan penumpang dengan aman tanpa perlu takut nyasar. Keren bukan ?
Untuk menggerakkan mobil ini, pihak pengembang menggunakan baterai berjenis LiFePO4 dengan kapasitas 33 kilowatt/jam. Dengan adanya baterai ini, mobil dapat melaju tanpa hambatan selama 9 jam lamanya. Sayangnya ada satu kekurangan dari Navya, yakni kecepatan maksimalnya hanya 25km/jam saja.