Mendengar nama Nauru pasti asing sekali di telinga kita. Negara pulau ini merupakan negara yang sangat kecil yang terletak di tengah Australia dan Hawai. Karena keindahannya, negara ini sempat dijuluki “Pleasant Island”. Negara mungil ini hanya memiliki penduduk sekitar 10.000 orang.
Pada tahun 1980-an negara ini merupakan negara terkaya di dunia. Tetapi hanya dalam waktu tiga dekade, negara yang kaya raya dan hidup rakyatnya sangat makmur ini jatuh miskin. Bahkan sekarang Nauru merupakan negara nomor 5 paling miskin di dunia
Negara Ini Sempat Kaya
Karena terletak di tempat perlintasan migrasi burung di tengah samudera, seisi pulau Nauru mengandung kandungan guano atau tahi burung yang mengerak dan bertumpuk selama jutaan tahun.
Guano mengandung nutrisi berharga yaitu fosfat, nitrogen dan potasium, yang mana ketiga kandungan ini sangatlah berharga sebagai bahan produksi pupuk dan juga mesiu. Fosfat yang dihasilkan oleh guano ini mengandung nilai ekonomi yang tinggi karena digunakan untuk proses pembuatan deterjen, pasta gigi, bumbu masakan, dan beberapa obat – obatan tertentu.
Sampai saat ini fosfat tidak bisa dibuat, hanya bisa ditambang. Saking berharganya guano ini, negara Bolivia, Peru dan Chile pernah berperang untuk memperebutkan daerah yang mengandung guano seperti Nauru ini.
Pendapatan Nauru
Berdasarkan penelitian, Nauru mampu memproduksi sekitar 2 juta ton fosfat pada tahun 1970 – 1980 an dengna harga 60 dollar Australia per ton. Artinya, negara dengan penduduk yang sedikit ini mampu meraup 120 juta dollar Australia pada tahun 1976 atau jika disesuaikan dengan nilai inflasi yang ada sekarang maka saat itu bernilai sekitar Rp 9 trilliun.
Rakyat Sejahtera
Pendapatan negara yang sangat banyak, akhirnya pemerintah memutuskan untuk menggratiskan pajak dan mensubsidi semua rakyatnya dengan rumah, listrik, air bersih, bahkan tiket penerbangan bagi semua rakyat Nauru. Semua fasilitas yang diberikan adalah gratis bagi orang yang berwarga negara Nauru.
Awal Mula Bangkrut
Pemerintah Nauru telah berganti sebanyak 21 kali sejak tahun 1989 – 2004. Republik Nauru ini mengalami kesulitan keuangan dan terpaksa berutang 238 juta dolar kepada GE Capital hingga dinyatakan sebagai negara bangkrut di tahun 2002 karena tidak mampu memenuhi kewajiban finansialnya.
Kini Nauru tergolong sebagai salah satu negara termiskin di dunia, rakyatnya makan dari sisa process food yang murah tetapi gizinya tidak seimbang. Penuh dengan karbohidrat, gula, pengawet dan lemak tidak sehat.
Nauru yang sempat dijuluki negara pulau terkaya di dunia kini berubah 180 derajat menjadi negara yang telah bangkrut dengan tingkat pengangguran mencapai 23%, dan 24% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Fakta Lain Mengenai Kebangkrutan Nauru
Penasihat keuangan Nauru pernah menyarankan pemerintah untuk membiayai pertunjukan musikal pada tahun 1993. Sayangnya pertunjukan ini gagal dan akhirnya pemerintah Nauru kehilangan $7 juta yang diinvestasikannya.
Selain itu, penasihat keuangan Nauru pun pernah tercatat menggelapkan uang sebesar $60 juta. Akibat dari salah memilih nasihat keuangan, akhirnya perlahan – lahan negara ini mulai hancur dan bangkrut. Sampai pemerintah dan masyarakat Nauru terjebak investasi bodong yang merugikan negara sebesar $30 juta.
Pada tahun 1990-an sumber daya fosfat juga semakin sedikit dan jarang ditemui. Hal ini yang membuat pendapat negara tidak berkembang sementara mempunyai hutang yang sangat banyak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mencari pemimpin negara yang bertanggung jawab bukan hal yang mudah.